Thursday, February 3, 2011

Nama

suatu sore, pertengahan Desember 2010..


aku sedang berjalan pulang melewati lapangan di kampung belakang perumahan, ketika melihat seorang wanita dengan rambut merah (sengaja diwarnai tentu) sedang menggandeng sorang anak dengan tatapan aneh dan mulut terbuka.
kusenyumi anak itu. “Kelihatannya dia ada gangguan mental,” pikirku. tiba-tiba, dia bergeliat lepas dari gandengan ibunya dan langsung mengambil tangan kananku. aku kaget, tapi tentu tak sampai hati menepisnya. dia menggenggam tanganku, seakan mau bersalam seperti yang kulakukan jika bertemu Simbah. tapi tidak, dia kembali menggamit ibunya dan mau menarikku pergi. aku serba salah karenanya.
Tentu ibu anak kaget. dengan dalih bahwa aku lelah dan aku mau pulang, bahwa aku sedang buru-buru, dia mencoba menarik anak itu pergi. sang ibu menarik lepas tangan anaknya, dan aku hanya mengucapkan, “Dah,” sambil melambaikan tangan dan beranjak. sku kira aku tersenyum sedikit. aku memang sedang buru-buru, harus ke kamar mandi.
Si anak seperti berusaha mendapatkan tanganku kembali, tapi sang ibu sudah menyeretnya pergi. Aku berbalik di gerbang masuk kecil ke komplek, melambai sekali lagi, lalu berjalan menuju rumahku.
Biarpun mukanya enggak bisa dibilang manis, walaupun ekspresinya kosong, aku mau tak mau suka padanya. Aku baru berpikir untuk berlutut lalu menanyakan namanya saat dia menarik tanganku ketika aku membuka kunci rumah.
Siapakah namanya? itu yang kupikirkan sampai aku menulis ini.

blogger-emoticon.blogspot.com

2 comments: