This blinding headache, and burning fever... huah, nyiksa benar.
Gagal deh mencapai target tak pernah izin karena sakit selama setahun... hiks.
Dan lagi, kayaknya ini salahku juga nggak bisa mengatur waktu. Dari Senin, aku nggak sarapan apa-apa sebelum ke skul dan tak bawa bekal apapun dari rumah. Secara aku nggak jajan, practically, aku tak makan sampai pulang lagi. Dan sekali waktu, karena ada ekskul Japanese Club, aku baru pulang jam 6 sore. Dihitung-hitung, perutku sekosong balon udara selama lebih dari 18 jam. Dan ditambah tidur yang kurang gara-gara hawa liburan masih menguasai, well yes, kayaknya semerasa kuat apapun aku, akhirnya ambruk juga.
Dan..
Yang paling parah..
AKU JADI NGGAK BISA NYANYI!
Seakan mengikuti jejak laptopku, yang suaranya ilang gara-gara drivernya bermasalah, suaraku pun juga hilang. Bedanya, ilangnya cuma setengah-setengah, di nada-nada tertentu. Pun jadi seperti permainan ular tangga; karena, misalnya, nada tertentu selalu syuut tergelincir ke nada lain.
Suaraku jadi lebih parah daripada kodok kejepit pintu dan tikus kelindas buldoser dijadiin satu.
Masih mending kalau bisa bicara, tapi untuk nyanyi? Boro-boro.
Wait wait wait, sejak kapan kok jadi kecanduan gini? Toh telinga orang-orang serumah masih normal aja sudah sesuatu yang 'wah' rasanya, soalnya aku suka nyoba nada-nada tinggi yang ga mungkin tercapai oleh suara alto Irene Adler ini (toeng!).
Oke. Suaraku mungkin tak bagus-bagus amat, tapi aku sangat menikmati bernyanyi sambil main piano. Aku sudah mulai bisa memainkan beberapa lagu pop sambil mengiringi diriku sendiri. Bahkan mencari aransemen sendiri... which is good, karena aku tak punya lagi waktu untuk les.
Dan sejak duet kecil lagunya Michael Jackson dengan anak sekelas... rasanya ada yang beda dengan untaian nada-nada itu.
Kelasku itu memang hebohnya tak terkatakan. Pasti aja bakal ada yang teriak-teriak menyanyikan berbagai
Tapi tak banyak MJfans di sekolah ini, dan itu sedikit mengecewakanku.
see you
No comments:
Post a Comment