There's something wrong about Mary high school boys...
I wasn't really sure at first. About how and who was I going to be friend with. Although my new friends aren't quite like my old ones, but at the very least, many.. no, some of them can accept me. That's enough.
I wasn't really sure at first. About how and who was I going to be friend with. Although my new friends aren't quite like my old ones, but at the very least, many.. no, some of them can accept me. That's enough.
Aku tak banyak masalah dengan pelajaran. All's going well with
IPA. Alhamdulillah, UAS lalu semua mata pelajaran di atas 80 dan 90 kecuali
Geografi... 78. Bahkan ada yang 100 teng; PLH dimana aku pernah membuat laporan
kelompok sendiri mati-matian... *confetti
Tapi tulisan kali ini bukan (cuma) untuk sombong.. meskipun
sudah (*bata). Kan masih ada si juara kelas di atasku. Aku menulis dengan
tujuan membawakan berita terkini tentang kehidupan para siswa SMA yang fresh
lulusan SMP.
Kalau mau jujur, aku kaget bahkan sempat takut kiamat sudah
dekat. Kebanyakan dari mereka berumur 15 tahun, tapi omongan dan candaan mereka
itu.... bisa dibilang, kalau diucapkan di masjid Salman ITB saat mentoring
Minggu, hal itu bakal bikin daerah sekitar hening kayak di bulan. Terdiam
saking kagetnya. Saking tabunya. Dan jelas, bagiku kurang pantas bagi mereka
yang notabenenya masih lulusan SMP. Ataukah anak-anak sekarang memang lebih
cepat dewasa?
Simpel sebenarnya. Sekalinya niat, apa saja yang dibicarakan
bisa langsung menjurus ke seks, meski dengan mudahnya mereka mencari alasan untuk perkataan yang AMBIGU itu... (harus di-caps lock). Setiap perkataan diikuti rage If you know
what I mean. Okelah, kalau masih berorientasi normal mungkin bisa tahan
meskipun membuat risih. Tapi dengan entengnya pula mereka bercanda bahwa mereka,
terutama yang cowok, adalah homo atau gay. Berpura-pura bersikap seperti itu.
Memang cuma bercanda, tapi.. back then, mengingat dunia yang kutahu, semua hal
seperti itu adalah tabu.
Melihat keadaan ini, Conspiracy Keanu dalam kepalaku
mengirim peringatan, jangan-jangan ini adalah rencana Zionis untuk mencemari
dunia pelan-pelan, dalam rangka menguasai dunia... mengingat banyak tontonan dan hiburan yang
seperti itu. Yang mengubah sesuatu yang tabu jadi biasa, dibuat benar, bahkan bahan candaan. Bahkan aku saja mengikuti salah satunya.
Tapi jangan salah. Aku juga melihat sedikit cahaya dalam
kegelapan. Ada seorang anak kelas sebelah yang begitu kuat keyakinannya
sehingga aku terkagum-kagum. Kalau kebanyakan sukanya bermanja-manja dengan pacar, anak ini sama sekali tak mau disentuh yang bukan
mahrom. Ia langsung melompat ke belakang kalau ada yang iseng ingin
menyentuh. Ia menyelebungi tangannya dengan lengan jas kalau harus berdekatan
dengan perempuan. Bukankah orang seperti itu kini susah dicari? Di zaman ketika
orang mengira melihat tungkai-tungkai mulus di film adalah biasa?
Dia memang jadi semacam simbol, tapi tak ada yang benar-benar
serius mengoloknya karena itu. Satu-satunya kasus 'penyentuhan' yang kutahu aku
sendiri yang melakukan. Ketika itu aku sedang membantu mencabut beberapa
tumbuhan paku dari dinding untuknya, sebagai spesimen biologi. Entah bagaimana
tangannya tersentuh oleh jariku (aku nggak sengaja; suer deh!) dan dia hanya
diam saking kagetnya.
Ya Tuhan, lindungi ia. Ia benar-benar motivator buatku... meski aku nggak begitu se-touchproof sepertinya.
Sungguh beruntung siapapun yang bakal bisa mengakuinya sebagai suami kelak (ia
cuma mau pacaran sama istrinya nanti, katanya).
Hahahah... subhanallah, ya?
Dan dunia pun terus berputar bersama segala macam manusia di
atasnya...
No comments:
Post a Comment