Friday, February 22, 2013

Fighting for Life : Lindungi Pesut Mahakam!



Pesut Mahakam atau dikenal juga dengan Irrawady dolphin (Orcaella breviratris) adalah subspesies yang semakin terancam keberadaannya. Di habitat aslinya yaitu Sungai Mahakam, Sungai Mekong, dan Sungai Irrawadi di Kalimantan Timur, jumlahnya semakin menyusut dan dikabarkan bahwa jumlahnya hanya sekotar 50 ekor yang terissa. Bahkan CITES pada tahun 2012 menyatakan tinggal 34 ekor saya yang masih hidup.


Penyusutan popilasi pesut mengalami penaikan yang cukup signifikan. Peneliti pesut mahakam dari Universitas Amsterdam, Belanda yang bekerja sama dengan Yayasan Konservasi untuk Spesies Air Tawar Langka Indonesia (RASI) Danielle Kreb menyatakan, jumlah populasi pesut mahakam di pesisir Kalimantan Timur pada tahun 2010 diperkirakan sekitar 90 ekor.  Dengan populasi yang menurun sebanyak 30% dalam 25 tahun terakhir (?), keberadaan spesies pesut mengarah pada kepunahan. Sungguh kerugian besar apabila spesies endemik ini tak dapat dipertahankan.

Salah satu faktor penyebabnya mungkin adalah kondisi sungai Mahakam yang kian memburuk. Polutan dari kebun-kebun sawit di daerah sekitar sungai, menyebabkan berkurangnya makanan akibat pencemaran. Pesut kebanyakan beraktifitas di perairan yang lebih dalam, padahal daerah itu merupakan daerah penangkapan ikan sehingga lalu lintas angkutannya smekain ramai seiring berjalannya waktu. Akibatnya, banyak pesut yang terjerat jaring nelayan atau tertabrak speedboat. Ngenes asli.

Manusia bisa dibilang merupakan pemicu utama turunnya populasi pesut Mahakam. Dampaknya sudah mulai terlihat, karena bisa pesut Mahakam sudah punah dari Sungai Mekong dan Irrawadi. Selain pupuk dan herbisida dari perkebunan, pertambangan emas juga menyumbangkan zat-zat kimia berbahaya yang membunuh ikan-ikan. Contoh lain adalah aktivitas tambang batu bara, yang pengangkutan airnya menggunakan kapal ponton. Kapal ini mengganggu indera pseut. Dan karena pesut mengandalkan sistem sonar (ekolokasi) untuk mencari dan menangkap ikan, mereka tak dapat menemukan makanan apabila telinganya rusak.


Sudah selayaknya kita sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan untuk ikut dan menjaga fauna unik ini. Pesut adalah hewan endemik yang mempertegas betapa kayanya keanekaragaman hayati di Indonesia. Mengingat bahwa hanya pesut di Sungai Mahakam yang tersisa, sekiranya telah menjadi tugas bagi seluruh masyarakan untuk ikut memelihara kelestarian hewan ini demi anak cucu kelak.

sumber: National Geographic Indonesia, Antara News

1 comment: